ESAI

[NUKLIR] KONSOLIDASI POLA PIKIR 

“Birunya langit menjadi pemandangan yang indah disuatu kota dengan 200.000 penduduk yang menggantungkan nasibnya. Suatu hari berubah menjadi mendung karena lemparan uranium sebesar bola. Dalam beberapa detik, 200.000 penduduk kota tersebut jadi korban dan keindahan kota hilang dalam sekejap. Selang tiga hari, di kota lain pun terjadi hal serupa. Dan giliran plutonium yang meratakan seluruh isi kota termasuk penghuninya. Segala bentuk aktivitas pun lumpuh dalam hitungan detik. Kerusakan dimana-mana, ratusan ribu korban bergeletakan. Negara sakura pun mengalami tragedi hitam dan pada saat itu pula Jepang berlutut pada sekutu”.
Sejarah perang dunia tersebut merupakan balas dendam dari negara Amerika atas serangan Jepang yang menghancurkan pangkalan udara Pearl Herbour. Ledakan dahsyat dari bom yang dijatuhkan mampu menghancurkan dua kota besar di Jepang dan menyisakan trauma bagi sebagian besar masyarakat dunia, tak terkecuali  Indonesia. Seperti luka yang membekas, begitulah pemikiran kebanyakan masyarakat Indonesia tentang nuklir. Kerusakan dan kehancuran, selalu menjadi jawaban ketika ditanya tentang nuklir.
Pada tahun 2011, Tsunami dan Gempa 8,9 Skala Richter yang mengguncang Jepang menimbulkan kehancuran dan kematian puluhan ribu orang dan reaktor nuklir bertipe BWR (boiling water reactor) di Fukushima meledak. Meski setelah gempa terjadi, operator langsung memasukkan batang kendali ke inti reaktor. Namun tidak cukup untuk mendinginkan reaktor. Pada saat tsunami menerjang reaktor fukushima daichi, emergency generator dibagian bawah reaktor terendam air sehingga listrik mati dan pompa reaktor juga mati. Sebenarnya ada alternatif yaitu listrik dari PLN nya jepang tapi karena gempa kabel pun terputus. Saat listrik mati, tidak ada pendingin  masuk ke inti reaktor sehingga suhu terus naik di reaktor karena suhu naik terus hingga inti meleleh. Karena operator memutuskan untuk mengeluarkan udara panas dari countainment dan tidak disangka hidrogen juga terkena sehingga ledakan reaktor pun terjadi. Kejadian ini menambah ketakutan masyarakat kepada nuklir maupun reaktor nuklir. 
Anggapan umum, sebuah reaktor nuklir bisa meledak seperti bom. Faktanya bom nuklir berbeda dengan reaktor nuklir, pada bom nuklir tidak ada pengendalian pada reaksi fisi yang terjadi sehingga menimbulkan ledakan yang dahsyat. Namun pada reaktor nuklir terdapat batang kendali yang berfungsi untuk mengendalikan reaksi fisi sehingga tidak akan terjadi ledakan seperti pada bom nuklir. Selain itu, energi nuklir dianggap buruk bagi lingkungan. Faktanya reaktor nuklir pada PLTN tidak memancarkan gas rumah kaca selama beroperasi. Reaktor nuklir menghasilkan emisi yang sebanding dengan pembangkit listrik yang memanfaatkan angin dan matahari, yakni uap air.
Energi nuklir juga dianggap sebagai energi yang mahal. Faktanya penelitian di UEA(Uni Emirat Arab) telah menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mengasilkan 1 kilo watt listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir kurang dari sepertiga dari biaya yang dibutuhkan oleh pembangkit listrik yang menggunakan minyak untuk menghasilkan jumlah listrik yang sama. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan nuklir sekarang adalah cara paling ekonomis untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar(viva.co.id). Banyaknya informasi yang simpang siur menimbulkan anggapan yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Untuk itu harus ditelusuri terlebih dahulu ketika mendapatkan suatu informasi agar tidak mengganggu pola pikir. Menurut M. Habib Mustopo, untuk memiliki pola pikir yang baik ada beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya mengenal, mengerti, meyakini dan mengabdi. Mengenal, yakni mempunyai pengetahuan tentang suatu hal. Mengerti memegang peran penting karena dengan mengerti ada kecenderungan untuk mengikuti. Meyakini, merupakan hal yang yang cenderung memperoleh kepastian. Sehingga dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas. Dan mengabdi, merupakan suatu implementasi dari pengetahuan yang telah dikenal, dimengerti dan diyakini.
Jika ditinjau kembali, penjelaskan nuklir dalam KBBI adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan inti atom. Sedangkan energi nuklir adalah energi yang dilepaskan oleh reaksi nuklir(inti atom). Umumnya, energi nuklir menggunakan bahan bakar yang terbuat dari bahan tambang uranium dan diproses untuk penguapan dan menghasilkan listrik (http://www.enec.gov.ae). Reaksi nuklir dibagi menjadi dua yakni reaksi fusi (penggabungan) dan reaksi fisi (pembelahan) nuklir. Reaksi fusi merupakan reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi. Reaksi fisi merupakan reaksi pembelahan inti atom akibat tumbukan dengan inti atom lain, menghasilkan energi, menghasilkan atom baru yang bermassa lebih kecil dan menghasilkan radiasi elektromagnetik. Diantara radiasi elektromagnetik adalah sinar alfa, beta, gamma.
Banyak orang hanya mengetahui nuklir itu sebagai energi baru terbarukan, padahal banyak pula pemanfaatan dari nuklir yang dikembangkan oleh BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) diantaranya dibidang: (1) pertambangan, (2) peternakan, (3)  kedokteran, (4) pertanian, (5)  energy, (6) biologis, (7) pangan, (8) arkeologi, (9)hidrologi, (10) industry. Manfaat nuklir dibidang kesehatan seperti foto rongten, CT-Scan, dan radiotherapy kanker. Yang banyak pasien rumah sakit menggunakan tapi tidak sadar bahwa itu adalah nuklir. Selain itu juga manfaat nuklir dibidang pertanian seperti pemuliaan bibit padi dan kedelai dengan cara dipapari radiasi akan terbentuk gen yang diinginkan tersimpan dalam bibit tersebut. Dibidang pangan, ada iradiasi pangan yakni pengawetan makanan dengan memanfaatkan radiasi gamma sehingga makanan tersebut bebas dari bakteri patogen dan masa simpannya lebih lama. Banyak pemanfaatan nuklir yang kita rasakan sehari-hari namun jarang diantara kita mengetahuinya. 
Pengedukasian nuklir memang perlu dilakukan, dengan harapan mindset masyarakat tentang nuklir bisa berubah. Memanglah tidak mudah tapi bisa dilakukan dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengenal dan mengerti nuklir, dengan memberikan kegiatan seperti seminar atau talkshow. Untuk memperkenalkan nuklir kepada masyarakat bisa juga dengan memunculkan issue-issue tentang pemanfaatan nuklir di media sosial yang sekarang ini digandrungi oleh masyarakat, karena media social bisa menjadi wadah informasi bagi semua kalangan. selain itu bisa juga dilakukan dengan mempraktekkan secara langsung yang merupakan wujud implementasi. Berbagai manfaat dari nuklir seperti pangan iradiasi, pemuliaan tanaman (bibit padi, kedelai, sorgum dll), pengendalian hama dan vaksin ternak diterapkan langsung dimasyarakat dengan melakukan penanaman bibit kedelai dan padi nuklir di sekitar rumah, vaksin ternak dengan vaksin koksivet (yang merupakan hasil radiasi nuklir). Ketika masyarakat mengetahui hasil panen padi dengan jumlah yang lebih banyak, waktu penenanaman yang lebih singkat, mengetahui ternak yang sehat maka kepercayaan masyarakat bisa muncul, bahwa nuklir itu memiliki banyak manfaat dan masyarakat tidak selalu beranggapan bahwa nuklir itu bom atau yg lainnya. Bisa juga dilakukan dengan pengadaan  perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah namun buku yang tersedia all about nuclear, jika sasarannya anak sekolah maka buku yang disediakan berupa buku yang interaktif dan visual, karena itu akan merangsang ingatan anak. 
Pada hakikatnya semua sumber energi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, tidak terkecuali dengan nuklir. Resiko dari energi nuklir diantaranya timbulnya radiasi yang jika kontak langsung dengan manusia akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker hingga terjadi kematian. Selain itu resiko kebocoran tabung reaktor nuklir yang jika itu terjadi maka akan terjadi ledakan hebat. Dan menurut Prof. Rinaldi Dalimi menyatakan bahwa pembangunan energi nuklir untuk digunakan sebagai PLTN lebih mahal biayanya dibandingkan PLTU. Kita memang tidak bisa mengubah segala hal yang mungkin terjadi tapi yang kita lakukan adalah meminimalisirnya. Radiasi nuklir memanglah berbahaya namun bisa mengurangi paparannya dengan menggunakan pelindung seperti jas yang terbuat dari timbal, mengatur jarak dari sumber radiasi dan mengatur lama interaksi dengan sumber radiasi. Untuk kebocoran reaktor, sebelum dioperasikan reaktor nuklir telah melewati begitu banyak pertimbangan mulai dari tipe reaktornya, tempat dibangunnya hingga pemilihan bahan bangunnya. Yang semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan safety dari kinerja reaktor itu sendiri. Di Indonesia terdapat BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) yang diberikan wewenang dan tanggung jawab melalui tugas pengawasan untuk meminimalisasi resiko yang berkaitan dengan penggunaan tenaga nuklir di Indonesia sehingga tidak ada alasan untuk keselamatan dari tenaga nuklir. Dan biaya mahal pembangunan PLTN merupakan sebuah investasi jangka panjang, karena setelah PLTN itu dibangun maka akan berdampak pada biaya energi listrik menjadi murah yakni sekitar 80-100 rupiah per kWh, yang akan berdampak positif pada masyarakat, program pemerintah dalam penyediaan listrik 35.000 Megawatt akan terpenuhi dan ber dampak pada pelaku industri karena akan meringankan biaya produksi sehingga Indonesia pun mampu menjadi negara mandiri di era Ekonomi Asean ini. Mengingat ketersediaan minyak dan batubara semakin hari semakin menipis, maka nuklir bisa menjadi sumber energi yang dibutuhkan dikemudian hari.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memberi obat atas trauma masyarakat tentang nuklir. Karena kita adalah pemuda, generasi penerus yang padanya dibebankan segala tanggung jawab atas kesejahteraan Indonesia dikemudian hari. Seperti kata Bung Karno, “Beri aku sepuluh pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Bisa dipastikan bahwa pemuda memiliki pengaruh besar dalam perubahan dunia. Perubahan yang membawa kesejahteraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INSOMNIA

Senyum