this is my thinking about nuclear
NUKLIR SOLUSI PERMASALAHAN KITA
Dewasa ini banyak teknologi
semakin berkembang pesat, para ilmuan mulai berlomba-lomba untuk menciptakan
teknologi baru guna mempermudah aktivitas manusia. Namun seiring bertambagnya
teknologi yang tercipta semakin banyak pula pengonsumsian bahan bakar seperti
minyak, listrik dll. Pada saatnya nanti bahan bakar tersebut akan mengalami
kehabisan karena keberadaannya dalam bumi sangat terbatas.
Oleh karena itu
banyak pula dilakukan penelitian untuk mencari pengganti bahan bakar tersebut. Diantara
banyak sumber energy terbarukan yang sudah ada, nuklir adalah salah satunya.
Namun bagi masyarakat awam, nuklir pasti dianggap sebuah bom. Karena selama ini
pengetahuan mereka tentang nuklir hanyalah dari sisi negatifnya saja. Tanpa mau
mengetahui apa sajakah sisi positif dari nuklir. Sehingga banyak sekali
pengecaman dan penolakan terhadap
nuklir. Padahal banyak sekali dari nukir yang jika dikelola dengan baik akan
membawa manfaat bagi penggunanya.
Diantara manfaat
dari nuklir yaitu, saat acara
pameran aplikasi nuklir “Atomos Day” yang digelar di Jakarta oleh Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Batan), akhir November 2013 lalu. Dalam pameran tersebut
ditampilkan beragam pencapaian riset di bidang pemanfaatan energi nuklir. Salah
satunya adalah aplikasi nuklir untuk vaksin malaria. dr Tatin Rustin dari Pusat
Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Batan yang juga membuka stan pada
pameran tersebut menjelaskan, vaksin dihasilkan dari iradiasi sinar gamma
terhadap Plasmodium sp, penyebab malaria. Selain itu pemanfaatan teknologi
nuklir juga sudah menyentuh produk pangan olahan, misalnya tahu. Pada tahu,
iradiasi mematikan mikroba dalam makanan sehingga lebih awet. Jika tahu biasa
hanya tahan dua minggu, tahu hasil iradiasi bisa bertahan hingga satu bulan.
Dibidang medis,
aplikasi dari teknologi nuklir yakni diagnosa serta terapi radiasi. Terutama
adalah untuk perawatan yang efektif bagi orang yang menderita penyakit kanker.
Pencitraan dari sinar X tentu saja merupakan hasil dari pengembangan teknologi
Nuklir selama ini. Namun banyak dari masyarakat awam tidak menyadari akan
penggunaan nuklir telah dipakai sejak lama.
Dalam bidang penelitian Nuklir juga ada istilah Irradiasi makanan.
Irradiasi makanan merupakan sebuah
proses memaparkan bahan makanan dengan ionisasi radiasi. Proses tersebut
bertujuan untuk menghancurkan berbagai jenis mikroorganisme, bakteri, virus,
maupun serangga yang diperkirakan ada pada makanan. Sehingga mikroorganisme
sudah tidak mampu lagi berkembang biak pada bahan makanan dan akhirnya
menguntungkan bagi konsumen, petani dan industri makanan. Proses Irradiasi
makanan ini memanfaatkan jenis radiasi sinar gamma, sinar X, maupun elektron
yang dihasilkan oleh pemercepat elektron.
Dan selanjutnya
yaitu pemanfaatan nuklir pada PLTN, sekarang ini banyak sekali pengesama
pembangunan PLTN diberbagai Negara diantaranya Indonesia, karena masyarakat
butuh penjelasan/sosialisasi tentang manfaan dari PLTN disbanding pembangkit
listrik lain, diantaranya adalah tidak akan menghasilkan emisi gas rumah kaca
pada operasi normal. PLTN memungkinkan tidak akan menghasilkan gas berbahaya
semacam karbon monoksida, mercury, sulfur dioksida, nitrogen oksida, aerosol
dan lain-lain. Menghasilkan limbat padat minim ditambah bahan bakar yang melimpah,
karena 1kg uranium (sumber nuklir) dapat menghasilkan listrik untuk menyalakan
bohlam selama ±180 tahun lamanya. Dengan catatan penggunaan PLTN harus
dipantau dengan baik.
Jadi, tidak selamanya Nuklir itu memiliki sisi negative saja banyak
sekali manfaat yang bisa diambil dari nuklir baik di bidang pertanian, medis
maupun pembangkit listrik. Dengan penggunaan yang tepat nuklir akan menjadi
sumber energy masa depan yang bisa diandalkan.
By:
Fatimatuz Zahroh
Komentar
Posting Komentar